Selasa 02 Sep 2025 11:51 WIB
Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agung Sasongko
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) angkat bicara terkait peristiwa penembakan gas air mata oleh aparat kepolisian ke dalam kampus, Senin (1/9/2025) malam hingga dini hari. Mereka mengungkapkan hal itu dipicu oleh gerombolan yang memblokir jalan dan saat disweeping melarikan diri ke dalam kampus dengan cara melompati pagar.
Rektor Unisba Prof Harits Numan mengungkapkan mereka (gerombolan itu) memblokir sejumlah titik jalan hingga memblokir jalan di Tamansari, Kota Bandung termasuk di dekat gedung fakultas. "Gerombolan itulah yang menjadi pemicu sebetulnya yang dalam tanda petik di medsos itu disebutkan aparat polisi menyerang kampus Unisba gitu kalau tidak salah taglinenya," kata dia.
Pihaknya mempertanyakan motif gerombolan tersebut yang bertahan hingga dini hari. Rektor menyebut aksi mahasiswa sudah berakhir pukul 17.00 WIB. Namun kerusuhan terjadi hingga larut malam.
"Itu aksinya tidak seperti mahasiswa. Aksinya tidak seperti mahasiswa dan dia masuk ke area kampus kita. Qodarullah, Allah masih menjaga kampus kita aman-aman saja walaupun ada penembakan gas air mata ke sekelilingnya.Kami memaknai penembakan itu untuk mengurangi masa yang bergerombol," ungkap dia.
Naskah & Video: M Fauzi Ridwan