Rabu 14 May 2025 08:43 WIB
Red: Agung Sasongko
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Donald Trump mencabut sanksi terhadap pemerintahan baru Suriah guna memberi negara itu kesempatan untuk berdamai. Trump dijadwalkan bertemu pada Rabu di Arab Saudi dengan Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa, mantan pemberontak yang tahun lalu memimpin penggulingan mantan pemimpin Bashar Assad.
Ia mengatakan upaya pemulihan hubungan itu dilakukan atas desakan Putra Mahkota Mohammed bin Salman dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. "Ada pemerintahan baru yang diharapkan akan berhasil," kata Trump tentang Suriah, seraya menambahkan, "Saya katakan semoga berhasil, Suriah. Tunjukkan kepada kami sesuatu yang istimewa."
Perkembangan itu merupakan dorongan besar bagi presiden Suriah yang pada suatu saat dipenjara di Irak karena perannya dalam pemberontakan setelah invasi pimpinan AS tahun 2003 ke negara Arab itu. Al-Sharaa diangkat menjadi presiden Suriah pada bulan Januari, sebulan setelah serangan mendadak oleh kelompok pemberontak pimpinan Hayat Tahrir al-Sham atau HTS yang menyerbu Damaskus dan mengakhiri kekuasaan keluarga Assad selama 54 tahun.