Senin 22 Feb 2016 10:38 WIB
Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Kampanye terbuka yang membela bayi keluarga yang mencari suaka telah mendorong menteri imigrasi Australia untuk mengizinkan keluarga tersebut tetap berada di negara itu dan tidak akan dikembalikan ke kamp tahanan yang terpencil.
Bayi berusia satu tahun yang dikenal dengan nama Bayi Asha, dibawa ke Rumah Sakit Anak-Anak Lady Cilento di Brisbane untuk berobat bulan lalu dari sebuah kamp tahanan di pulau Nauru, samudera Pasifik selatan, di mana ia menderita kecelakaan tertumpah air panas.
Dilansir VOA Indonesia berita penderitaan Bayi Asha menimbulkan protes di media sosial untuk menjaga agar keluarga itu tidak dikembalikan ke Nauru, dan ratusan pemrotes melancarkan blokade untuk mencegah bayi itu dengan paksa dikeluarkan dari rumah sakit.
Menteri Imigrasi Peter Dutton mengumumkan hari Minggu (21/2) bahwa Asha dan orang-tuanya tetap di Brisbane berdasarkan “penahanan di daerah setempat,” kebijakan yang mengizinkan pencari suaka bergerak dengan bebas di daerah setempat.