Rabu 19 Jan 2011 01:19 WIB

Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman

Indonesia mencari pemimpin yang Berintegritas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketiadaan pemimpin berintegritas perlu dipertanyakan masyarakat. Pasalnya pemerintah diduga menutupi-nutupi kekurangannya dengan menyampaikan kepada masyarakat hal-hal positif seperti misal tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Padahal itu hanya bersifat memabukan saja. Faktanya, kenaikan harga cabai dan tidak tuntasnya penanganan korban bencana alam menjadi bukti kekurangan pemerintah.

Di sela Diskusi Kebangsaan dan peluncuran Gerakan Integritas Nasional (GIN) dengan tema kepemimpinan Di Tengah Bencana yang berlangsung di Gedung Stovia, Museum Kebangkitan Bangsa, Jakarta, Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng, Salahudin Wahid mengatakan bangsa Indonesia belakangan tengah menghadapi dua bencana seperti bencana alam dan moral. Menurutnya, dua bencana itu disebabkan oleh ketiadaan pemimpin dengan integritas yang dibutuhkan seperti sifat jujur, memiliki prinsip moral dan bertindak konsisten dengan nilai yang dianut.

Karena itu, Gus Sholah yang merupakan Ketua GIN berniat untuk mencari anak bangsa yang memiliki integritas dan karakter yang kuat serta tidak harus tokoh yang populer untuk menjadi pemimpin ke depan. Dia juga mengatakan bangsa Indonesia harus berani mengakui bahwa sulit untuk mencari tokoh yang memiliki intergritas.

Di tempat yang sama, Mantan Panglima TNI, Endriartono Sutarto mengatakan Indonesia tengah menghadapi tiga bencana sekaligus. Bencana itu antara lain, bencana alam, penegakan hukum dan kehormatan. Menurut dia, guna menyelesaikan tiga perkara itu, bangsa Indonesia harus memiliki pemimpin yang memiliki integritas, visioner, tidak memikirkan popularitas dan berani mengambil resiko.

Sementara  itu, 11 tokoh nasional mendeklarasikan Gerakan Integritas Nasional (GIN) yang berlangsung di Gedung Museum Kebangkitan Nasional-STOVIA, Jakarta, Selasa (11/1). Deklarasi GIN dilatar belakangi  rendahnya integritas bangsa terutama pejabat publik ketika bangsa Indonesia didera permasalahan besar seperti penyakit Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang tetap mendominasi kehidupan berbangsa dan bernegara.

 

Courtesy of Youtube / shaolinphoto.com