Selasa 09 Dec 2025 07:48 WIB
Red: Agung Sasongko
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi kepada para bupati di Provinsi Aceh yang berjuang menghadapi bencana ini. Namun, ia memberikan peringatan keras kepada kepala daerah yang berusaha menghindari tanggung jawabnya saat bencana terjadi. Hal itu terungkap dalam percakapan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M Tito Karnavian dalam rapat terbatas (ratas) di Lanud Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh pada Ahad (7/12/2025) malam WIB.
Prabowo pun menguatkan semangat kepala daerah untuk tidak menyerah menghadapi situasi sulit. "Hadir semua bupati, terima kasih ya para bupati, kalian yang terus berjuang untuk rakyat memang kalian dipilih untuk menghadapi kesulitan," ujar RI 1.
"Kalau yang mau lari, lari aja nggak papa ya copot langsung. Mendagri bisa ya diproses ya?" kata Prabowo.
"Tiga bulan kita Pak (proses pemecatan)," jawab Tito.
Prabowo pun menilai, bupati tersebut melakukan pelanggaran berat. Bahkan, ia menyamakannya dengan istilah desersi, yaitu tentara kabur dari tugas yang bisa berujung ditahan jika tertangkap polisi militer. "Itu kalau tentara itu namanya desersi dalam keadaan bahaya meninggalkan anak buah waduh itu nggak bisa itu, sori itu tidak ada izin, aduh," kata Prabowo