Sabtu 07 Jun 2025 11:04 WIB

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Agung Sasongko

Warga Gaza Shalat Ied di Tenda Pengungsian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di saat umat muslim di berbagai dunia khidmat merayakan hari raya Idul Adha, warga Gaza masih hidup dalam penderitaan. Jangankan untuk sekadar menikmat daging kurban, Shalat Ied saja mereka tak punya mushala, apalagi masjid. Rumah, masjid, mushala, semua hancur dibom oleh Israel.

Selama tiga bulan terakhir, tak ada daging segar yang masuk ke Gaza. Sementara itu, sebagian besar ternak lokal seperti domba, sapi dan kambing, mati akibat serangan udara dan darat Israel yang berlangsung sejak Oktober 2023. Tradisi menyembelih hewan kurban pun nyaris tak terlihat di wilayah yang kini dipenuhi tenda pengungsian dan reruntuhan bangunan.

Di kamp Muwasi di pesisir selatan Gaza, beberapa hewan ternak yang tersisa seperti kambing, domba, sapi dan unta, dijual di kandang darurat. Namun harganya sangat mahal, sehingga warga hanya bisa melihat tanpa mampu membeli. Anak-anak yang datang juga sekadar menonton hewan-hewan itu sambil melantunkan takbir.

"Tidak ada daging, tidak ada sayur, bahkan roti pun saya tak mampu membelinya. Harganya melambung tinggi,” kata Abdel Rahman Madi, seorang pengungsi di kamp Muwasi, Gaza Selatan, seperti dilansir laman Arab News, Jumat 6 Juni 2025.