Ahad 05 May 2024 21:04 WIB
Red: Agung Sasongko
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mahir Behlulovic, seorang anak laki-laki berusia 7 tahun menjadi satu-satunya murid sekolah di sebuah desa kecil bernama Petrovici, di Bosnia. Desa ini memang jarang dihuni sejak perang antaretnis pada tahun 1992-1995. Ibu Mahir, Azema Behlulovic, selalu membantu putranya mengemas tas, lalu mengantar sampai ke sekolah. Fakta bahwa putranya adalah satu-satunya anak di sekolah sempat membuat Azema merasa sedih.
“Tapi sekarang saya melihat dia punya teman, yaitu gurunya, dan dia menikmati masa sekolahnya,” kata Azema.
Guru Mahir, Samir Kopic, kini menjadi satu-satunya teman Mahir di sekolah. Setiap hari, keduanya saling menyapa dengan pelukan sebelum pelajaran dimulai. Kopic terbiasa mengajar kelas yang terdiri dari 20 anak atau lebih. Jadi, mengajar satu anak laki-laki di sekolah juga menjadi sebuah tantangan baginya.
“Pada hari pertama mengajar, saya berdoa agar bisa menjalin komunikasi yang baik dengan Mahir. Untungnya, Mahir adalah anak yang komunikatif. Kami selalu menemukan hal-hal baru untuk dibicarakan,” kata Kopic.