Sabtu 10 Oct 2015 09:34 WIB

Rep: Casilda Amilah/ Red: Sadly Rachman

Israel: Facebook, YouTube Picu Serangan

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Israel mengatakan pada hari Kamis (8/10) telah meminta Facebook dan YouTube untuk menghapus video yang diklaim negara tersebut telah mendorong warga Palestina melakukan kekerasan kepada Israel sepanjang minggu ini.

Perwakilan Facebook dan Google Inc. mengatakan mereka tidak bisa memberikan keterangan apapun tentang video yang dimaksud ataupun kontak dengan pemerintah.

"YouTube mempunyai kebijakan yang jelas yang melarang konten kekerasan, ajakan membenci dan hasutan untuk melakukan tindak kekerasan. Kami menghapus semua video yang melanggar kebijakan ini kalau ada pengguna YouTube yang melapor," ujar juru bicara Google Paul Solomon.

Dalam sebuah klip, satu lagu berbahasa Yahudi dengan aksen Arab mengajak membunuh "Zionis" sementara klip lainnya menunjukkan animasi penembakan pasangan Israel yang tewas di Tepi Barat seminggu lalu.

Juru bicara Facebook menolak memberikan komentar tentang apakah Facebook telah menerima keluhan tentang postingan anti-Arab. Tapi ia mengatakan, Facebook mendorong orang-orang untuk menggunakan fitur laporan kalau mereka menemukan konten yang diyakini melanggar standar Facebook, supaya Facebook bisa segera menyelidikinya dan mengambil tindakan."