Kamis 17 Sep 2015 20:36 WIB

Rep: Casilda Amilah/ Red: Sadly Rachman

Bom Hoax Akan Bawa Ahmed ke Gedung Putih?

REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Ahmed Mohamed, seorang pelajar muslim di Texas harus ditahan di sekolah setelah seorang guru mengira jam buatannya adalah sebuah bom. Pelajar di Sekolah Menengah Atas MacArthur, Irving, Texas  ini diskors dari sekolah selama tiga hari.

Dilansir onislam.net, insiden ini terjadi saat alarm pada jam tersebut berbunyi di tengah pelajaran. Karena alarm terus berbunyi, jam milik Ahmed disita selama pelajaran bahasa Inggris. 

Guru bahasa Inggris dan Kepala sekolah lalu melaporkan kecurigaan mereka ke polisi. Ahmed diinterogasi oleh polisi yang menggeledah barang miliknya dan memborgolnya. Polisi mengatakan jam yang dirakit Ahmed bukan barang berbahaya, tapi dapat dicurigai sebagai alat peledak.

Penangkapan Ahmed itu pun menjadi pembicaraan hangat di media sosial. Sejumlah netizen menyampaikan kritik dan perlawanannya dengan tagar #StandWithAhmed. Para pejabat dan tokoh terkenal Amerika Serikat seperti mantan Menlu AS Hillary Clinton, Pendiri Facebook Mark Zuckerberg, hingga Presiden Barack Obama juga ikut menyampaikan dukungannya untuk Ahmed.

Dalam akun twitter resminya @POTUS, Obama menyatakan dukungannya kepada remaja berusia 14 tahun itu. "Jam yang keren, Ahmed. Ingin membawanya ke Gedung Putih? Kita seharusnya menginspirasi banyak anak seperti kamu agar menyukai sains. Hal itu yang membuat Amerika hebat", ungkapnya.

Hillary Clinton menuliskan pada akun twitternya, @HillaryClinton "Asumsi dan ketakutan tidak membuat kita tetap aman. Ahmed, tetap miliki rasa ingin tahu dan teruslah membangun."

Melalui akun twitternya @istandwithAhmed, Ia mengungkapkan rasa terimakasih atas dukungan karena masyarakat masih memperdulikan seorang Muslim seperti dirinya.